Minggu, 01 Maret 2009

Cepat!

Jalan tidak selamanya lurus
Terkadang menurun tajam
Tidak beraturan
Penuh resiko

Namun, bila takut dan memikirnya
Maka banyak waktu yang terbuang
Kapan sampai tujuan?

Lari dengan cepat!
Sudah tak ada waktu lagi
Tak ada yang harus dipikirkan
Karena hanya membuang waktu yang ada

Sebentar lagi
Waktu telah habis

Puisi ato Curhat?!

Lelah jari ini menari
Merangkai kata-kata yang menghiasi mimpi
Mata ini telah sayu
Impian kini jadi semu

Rindu diriku pada masa lalu
Saat menikmati semua hanyalah permainan
Menarikan jemari hanyalah kesenangan
Rangkaian tulisan hanyalah untaian kegemberiaan
Meniti mimpi dengan kata-kata dengan kepuasan

Namun, kini semua hanya kenangan
Tak ada lagi kesenangan
Semua hanya gerakan monoton yang digerakkan orang lain
Bukan diri sendiri

Hati nuraniku menjerit
Bukan ini yang kuinginkan!

Eri Bikin Puisi Romantis?!

Saat bersamamu
Adalah saat-saat yang membahagiakan bagiku
Walau diri ini beruraian air mata
Namun...
Ini adalah uraian air mata haru

Aku tau...
Saat ini tidak berlangsung lama
Aku tau...
Kebahagiaan akan akan segera sirna

Seperti matahari di musim dingin
Yang menyinariku hanya sebentar
Kemudian meninggalkanku
Dalam malam yang panjang

Namun...
Aku akan tetap bersyukur

Sebab, aku percaya
Sampai kapanpun
Kita tetap berada dalam satu tautan kasih

Optimistic

Langit membentang menyelimuti dunia
Menyaksikan dan mendengar beribu-ribu cerita
Tentang tangis
Tentang tawa
Tentang keputus asaan
Tentang harapan

Tak mengapa bila kini kita menangis
Namun esok, tertawalah dengan ceria

Tak mengapa kini kita putus asa
Namun esok, kembalilah bangkit

Mata yang telah mengangkap sosok langit ini
Berusaha mempelajari kehidupan yang telah disaksikannya
Kemudian bertanya dan terus bertanya

"Akankah kau ceritakan kembali
Kisah-kisah menarik dalam hidup?
Setidaknya sebagai pembangkit semangat
Melawan arus kehidupan yang kejam
Sekaligus menikmati
Indahnya hidup yang penuh warna ini"

Mohon Apresiasinya

Aku tau
Diriku memang tak pantas bila bersama orang lain
Lebih baik bila aku sendiri
Terus...
Dan terus untuk selamanya...

Aku hanya bisa menyakiti orang lain
Aku tak bisa memberi kebahagiaan
Maupun rasa tentram
Dan nyaman

Aku tak bisa menyalahkan orang lain
Karena nasibku ini
Mereka tidak bersalah
Memang aku yang tak bisa berbuat apapun

Aku tak bisa berbuat apapun
Tak bisa berkata apapun

Sepatah kata yang selalu keluar di bibir ini
Hanyalah jarum-jarun tajam yang menusuk hati
Setiap detik yan kulakukan
Hanya menjadi beban bagi orang lain

Sungguh diri ini tak berguna!

Kini aku sadar
Alasan diriku yang dahulu
Selalu berada dalam kegelapan
Yang sunyi dan dingin

Karena aku tak pantas di sini!
Mengapa...
Mengapa baru sekarang aku menyadarinya?!

Hanya Sebuah Puisi Singkat

Semua hanya kebahagiaan semu
Semua hanya angan-angan tak terwujud
Semua hanya bayang-bayang yang menari dalam jiwaku

Pada kenyataannya...
Aku tak memiliki apapun
Kecuali dalam khayalku

Ketika kupecahkan topeng-topeng ini
Menunjukkan sifat asliku
Berharap diri ini masih bisa diterima apa adanya

Namun ternyata...
Semua menjauh...

Ya...
Kini aku tau
Aq tak memiliki siapapun

Tak ada yang kumiliki
Dan memang tak harus kumiliki

Sayonara

Petir memecah keheningan malam ini
Namun di ruangan ini
Tetap terasa sepi
Tetesan air hujan yang mengalir di balik jendela
Terasa dingin...
Dingin sekali

Dulu...
Ketika hujan begitu deras
Ketika angin begitu dingin
Di sini tetap terasa hangat
Dengan canda tawa
Berbagi cerita
Berbagi harapan

Kini...
setelah dirimu tiada
Tempat ini beku bagiku
Seramai apapun di sini
Bagiku tetap sepi
Semua canda tawa
Terasa hambar bagiku

Tetesan air hujan yang mengalir
Mengingatkanku padamu
Sakit...
Sakit sekali

Berat bila kuharus terima kenyataan ini
Dan harus berkata...

"Selamat Tinggal"